Alif Rental Mobil Jogja Pantai Sadeng Dengan Sejarah Muara Bengawan Solo Purba
Alif Rental Mobil Jogja Pantai Sadeng Dengan Sejarah Muara Bengawan Solo Purba
Kami ini kami mengulas tentang wisata di jogja untuk wisata pantainya di Pantai Sadeng. Mungkin anda masih terdengar asing mengenai nama Bengawan Solo Purba. Salah satu sungai yang terkenal di Pulau Jawa ini dulunya mengalir dari utara sampai keselatan tepatnya bermuara di Pantai Sadeng Gunungkidul. Namun berjuta-juta tahun yang lalu, karena aktivitas geologi yang berupa pergeseran lempeng Australia ke di bawah Pulau Jawa. Menyebabkan sebagian dataran di Pulau Jawa terangkat perlahan. Arus Sungai Bengawan Solo Purba pun akhirnya berbalik ke utara. Jalur aliran sungai semula kini akhirnya menjadi kering. Menurut penelitian di wilayah ini bukit kapur yang ada merupakan karang yang dulunya berada di bawah permukaan laut.
Nah bagi Anda yang gemar atau hobi berpetualang. Bisa menyempatkan diri berpetualang menelusuri bekas aliran sungai ini. Tidak sampai situ saja, Anda bisa mengunjungi Pantai Sadeng yang dulunya merupakan muara dari Bengawan Solo Purba. Meski Pantai Sadeng sekarang ini telah menjadi pelabuhan ikan. Tentunya berjuta tahun yang lalu tempat ini merupakan muara sungai dan kini hanya tinggal jejaknya saja. Pantai Sadeng ini kini menjadi pelabuhan perikanan yang maju di Jogja, sarana pendukungnya yang terbilang lengkap. seperti kapal-kapal motor besar. Terminal pengisian bahan bakar, tempat pelelangan ikan sampai adanya koperasi di tempat ini.
Pantai Sadeng Dengan Sejarah Muara Bengawan Solo Purba
Di Pantai Sadeng ini Anda tidak akan menemukan bukit-bukit karang. Seperti halnya di pantai-pantai lain di Kabupaten Gunungkidul. Anda bisa leluasa menikmati keindahan pantai dan lautan tanpa terhalang oleh bukit, di pantai ini juga terdapat mercusuar dimana didekat mercusuar tersebut terdapat gundukan pasir. Dari atas gundukan pasir ini Anda bisa melihat kapal-kapal nelayan yang sedang melaut di lautan. Berwisata ke tempat ini tentunya akan sangat menarik. Mulai dari jalur aliran Bengawan Solo Purba. Sampai ke Pantai Sadeng yang merupakan muara, dan kini telah menjadi sebuah pelabuhan perikanan yang terbilang maju di Jogja. Sungguh atas kehendakNya-lah perubahan ini terwujud.
Menurut kepercayaan masyarakat lokal. Nama Sadeng itu bermula dari nama Sedeng yang berarti cukup. Jadi siapapun yang masuk ke Pantai Sadeng akan mampu bertahan dan tidak perlu untuk menjadi rakus atau tamak. Kearifan lokal inilah yang melatarbelakangi masyarakat sekitar. Untuk membuka kembali kawasan Pantai Sadeng menjadi pelabuhan ikan bagi para nelayan. Dengan memegang teguh kepercayaan tersebut. Para nelayan di Pantai Sadeng tetap bisa hidup dengan berkecukupan dan saling menghargai satu dengan lainnya.
Sebagai tempat kunjungan wisata. Keindahan Pantai Sadeng tidak kalah unik dan khas dibandingkan dengan pantai selatan lainnya. Deburan ombak yang tinggi dikala air pasang. Warna-warni biru hijau air pantai yang membentang luas dari dermaga hingga ujung pantai. Kesibukan para nelayan dan pemancing menjadi ciri khas kehidupan pantai ini. Perbukitan yang mengelilingi pantai ini menjadi sebuah tembok besar yang memancarkan keindahan. Dengan bebatuan karang yang ditumbuhi tumbuhan hijau.