Harga Rental Mobil: Solusi Cerdas untuk Hidup Hemat saat Traveling
Harga rental mobil di Jogja pasti menjadi incaran kita saat liburan di kota gudeg ini. Apalagi Kota Jogja sudah sangat terkenal dengan biaya hidup yang lebih murah daripada kota-kota lainnya di Indonesia. Jika kita mencari harga rental mobil di Jogja yang murah, Alif Transport merupakan jawaban yang sesuai dengan keinginan tersebut.
Harga rental mobil di Alif Transport dimulai dari harga Rp 225.000. Ini merupakan tarif rental mobil dengan durasi 12 jam. Tarif tersebut untuk sewa mobil avanza dan xenia. Tarif itu berlaku untuk harga rental mobil dengan sistem lepas kunci. Kalau kita sedang mencari sewa mobil dengan sistem lepas kunci, ini bisa kita jadikan solusi atas pencarian selama ini. Harga murah dan kualitas mobilnya terjamin.
Harga rental mobil di Alif Transport ini belum termasuk sopir. Harga itu hanya untuk lepas kunci. Jika menginginkan rental mobil sekaligus sopir, Alif Transport bisa menfasilitasinya. Uang jalan sopir untuk dalam kota dengan durasi 12 jam hanya Rp 75.000 dan luar kota Rp 100.000. Namun, uang jalan sopir dengan durasi 24 jam untuk dalam kota Rp 125.000 dan 175.000 untuk luar kota.
Kita yang sedang mencari harga rental mobil di Jogja dengan harga murah baik lepas kunci maupun dengan sopir, Alif Transport solusinya. Kita bisa segera booking dari sekarang untuk semua kepentingan kita di Jogja. Kepentingan tersebut salah satunya traveling. Sembari menunggu proses transaksi selesai, mari kita nikmati kisah folklore berikut ini.
Cahya Maju
Pada tahun 1970-an hiduplah seorang petani. Petani tersebut adalah orang yang pertama datang dan membuka lahan di daerah tersebut. Pada suatu hari cuaca sangat panas dan si petani membakar rumpt-rumput di sekitar gubuk tempat istirahat di sawahnya. Saat tengah hari ia merasa lapar kemudian ia pulang ke rumahnya untuk makan siang. Ketika kembali ke sawah dilihatnya gubuknya sudah habis terbakar. Oleh orang setempat kemudian daerah ini dinamakan Umbul Mutung yang artinya gubuk hangus karena gubuk yang hangus tersebut adalah milik orang yang pertama membuka lahan dan menetap di daerah itu.
Seiring berjalannya waktu, daerah tersebut mengalami kemajuan. Di daerah tersebut sudah ada pasar sehingga masyarakat yang menetap di sana pun semakin banyak. Maka nama Umbul Mutung pun diganti menjadi Cahya Maju. Pergantian nama ini terjadi sekitar tahun 1990-an.
Ibu Linda Wati mendengar cerita ini dari orang-orang setempat ketika ia pergi ke daerah tersebut sekitar tahun 1992. Cerita ini masih dipercaya oleh masyarakat sekitar serta terus diceritakan kepada anak-anak mereka. Menurut Ibu Linda Wati cerita ini memang benar adanya karena di daerah tersebut terdapat sawah yang luas.
Saya mengklasifikasikan cerita ini ke dalam legenda penamaan setempat karena menurut informan cerita ini benar-benar pernah terjadi dan dipercaya oleh masyarakat setempat.
Winda Sevni Yenti