Penyewaan Mobil Jogja Melayani Berbagai Agenda
Penyewaan mobil Jogja bisa kita manfaatkan untuk berbagai agenda. Tidak hanya traveling, penyewaan mobil Jogja juga dapat digunakan untuk melayani acara pernikahan, wisuda, dan agenda kantor. Penyewaan mobil Jogja ini pastinya menguntungkan kita karena harganya yang bersahabat.
Penyewaan mobil Jogja yang paling memahami keinginan dan kondisi kita hanyalah Alif Transport. Alif Transport selalu memberikan kemudahan kepada para konsumennya dengan memberikan harga yang relatif murah. Penyewaan mobil Jogja yang satu ini sungguh berbeda dengan penyewaan mobil Jogja lainnya dan sungguh disayangkan jika dilewatkan begitu saja.
Penyewaan mobil Jogja ini bisa kita pesan melalui whatshapp ataupun telpon. Kita yang sedang membutuhkannya segera hubungi customer service kami dan tanyakan segala informasi yang hendak diketahui. Sembari menunggu proses transaksi selesai, mari kita nikmati cerita berikut ini.
Lulua Rawa
Rawa adalah tanah yang berlumpur seperti tanah sawah yang belum ditanami atau sering disebut warga sekitar Lasi dengan nama bancah. Suatu ketika seorang gadis yang tidak pernah mau mengakui ibunya kepada orang-orang tinggal di daerah tersebut. Ketika berjalan di luar, anak tersebut selalu menyuruh ibunya berjalan pada bagian belakangnya. Bila bertemu orang, ia mengatakan yang ia bawa adalah pembantunya. Setiap ditanya, jawabannya selalu perempuan tua itu adalah pembantunya.
Suatu hari ia mengadakan acara di rumahnya, ketika berkumpul dengan tamu-tamu yang lain di ruang tamu ia menyuruh ibunya untuk duduk di bagian sudut belakang rumah. Semua pertanyaan yang di lontarkan oleh tamu-tamunya selalu menanyakan siapa perempuan tua itu, lagi-lagi ia menjawab ’’perempuan tua itu adalah pembantu saya.” Mendengar perkataan anaknya yang tidak pernah mau mengakui keadaan ibunya yang sudah tua, ibu tersebut mengaku kepada orang-orang bahwa ia adalah ibu dari anak gadis itu. Tidak tanggung-tanggung anak tersebut langsung marah dan mencaci ibunya.
Tidak tahan mendengar perkataan anaknya, ibu tersebut langsung berkata ’’Oi rawa lulualah anak durako ko!” yang artinya ’’Hai rawa telanlah anak durhaka ini!” Tuhan pun mendengar permintaan ibu tersebut dan perlahan-lahan mulai menelan kaki sang gadis. Anak tersebut kaget dan menangis kepada ibunya. Sudah sampai pada bagian dada yang tertelan, anak itu berteriak ’’lah saiangan dado bie oi” ia selalu berkata seperti itu kepada ibunya yang artinya ’’sudah sampai dada ibuku.” Anak gadis itu selalu menangis kepada ibunya dengan harapan mendapat maaf dari sang ibu. Sakit hati yang sangat besar dirasakan oleh ibu tersebut tidak membuat hatinya lunak kepada anaknya.
Menurut masyarakat yang mempercayai adanya mitos terhadap lulua rawa ini, semenjak kejadian setiap hari hujan atau panas yang sangat menyengat selalu terdengar oleh warga sekitar suara tangisan perempuan dan wargapun mulai takut melewati jalan dekat kejadian itu terjadi.
Saya mengklasifikasikan cerita prosa rakyat ini ke dalam legenda karena cerita ini menurut informan dipercayai oleh rakyat jelata Lasi dan dianggap benar-benar pernah terjadi. Sebagai buktinya seringkali orang yang mendengar teriakan wanita sambil menangis meminta maaf kepada sang ibu. Jadi karena adanya kejadian seperti ini maka informan berpikiran kalau legenda Lulua Rawa ini benar-benar pernah terjadi dan dibuktikan dengan sebuah batu yang hanya tergambar gambar kepala sampai dada wanita di daerah Canduang, Bukitinggi.
Ira Hariyani