Penyewaan Motor Jogja Murahnya Nggak Habis-habis
Penyewaan motor Jogja sangat memudahkan kita untuk memiliki transportasi andalan untuk ngabuburit. Harga yang ditawarkannya sangat murah. Momen Ramadan ini penyewaan motor Jogja juga mengadakan diskon, tetapi tidak sama dengan mobil. Penyewaan motor Jogja ini hanya menurunkan tarif Rp 10.000 jika dibandingkan dengan bulan lainnya. Itu artinya kita cukup membayar Rp 40.000 untuk mendapatkan sewa motor dengan durasi 24 jam.
Penyewaan motor Jogja tarif yang sungguh murah ini hanya ada di Alif Transport. Penawaran diskon ini rentang waktunya sama dengan sewa mobil, yaitu selama dua minggu. Mengingat ngabuburit saat Ramadan momennya sangat langka dan untuk melakukan itu sudah ada penyewaan motor Jogja yang sangat murah, mari segera direalisasikan.
Penyewaan motor Jogja sudah menunggu kedatangan kita untuk booking. Segera tentukan destinasi ngabuburit. Ingat momen ngabuburit dengan penyewaan motor murah belum tentu kita dapatkan pada bulan Ramadan tahun depan. Oleh sebab itu, jangan sia-siakan kesempatan yang sangat empuk ini.
Penyewaan motor Jogja kali ini akan membawa kita pada kisah Ibu Suri dalam naskah drama ROH. Sembari menunggu antrean mari kita lanjutkan untuk membaca kisah tersebut. Pastinya kita semakin penasaran dengan lanjutannya.
TOKOH I (MENGELUARKAN SEGULUNG KAIN PUTIH YANG SUDAH DIGUNTING PINGGIRANNYA SEUKURAN TUBUH MANUSIA)
Inilah Suri.
IBU SURI (KETAKUTAN)
Suri? Suri ku? Suri? Begitukah Suri? O, Suri.
TOKOH I (MELAMBAI-LAMBAIKAN KAIN PUTIH ITU KE UDARA SETIAP KALI MENYEBUT NAMA SURI)
Suri, selama ini berada dalam pasungan, tidak dapat keluar malam. Tidak mampu berjalan dan berlari. Dia tetap berada di tempatnya.
Suri, membuka pasungannya sendiri, mencoba berlari dan berlari. Tapi kakinya tidak kuat menahan berat tubuh. Tidak mampu berdiri di kaki sendiri.
Suri tersiksa. Tersiksa dengan kemerdekaan yang diperolehnya.
Suri ingin kembali berada dalam pasungan. Dia meronta, arena pasungan tidak dapat lagi dipakainya. Dia meraung karena kemerdekaan tidak dirasakan memerdekakan dirinya. Dia menangis karena merasa mendapat hukuman berat, pasungannya dilepaskan.
Suri, ingin kembali dipasung karena sepanjang hidupnya, Suri dibesarkan dalam pasungan. Suri, Suri mu. Suri kau, Suri kalian.
KAIN PUTIH ITU DIGULUNGKAN KEMBALI DAN DIMASUKAN KE DALAM PAKAIANNYA
IBU SURI
Kenapa Suri dipasung? O, Datuk Ketumanggungan
TOKOH I (MENURUNKAN KAIN HITAMNYA, DAN WAJAH PUTIHNYA MENYERINGAI)
Suri bukan lumpuh, tapi dilumpuhkan. Suri tak termakan ramuan, tapi tertelan keadaan. Suri bukan diguna-guna, tapi dijadikan tak berguna.
IBU SURI
Siapa memasung Suri, Datuk?
TOKOH I
Jangan tanyakan siapa karena akan menyangkut nama. Setiap tudingan tak tertanggungkan akibatnya.
IBU SURI
O, Datuk. Katakana siapa memasung Suri!?
TOKOH I (BERPUTAR BEBERAPA KALI)
Situasi.
IBU SURI
Situasi? O, bagaimana mungkin menyalahkan keadaan?
TOKOH I
Ya, ya. Menyalahkan keadaan sama halnya mencari kucing hitam di tempat yang kelam. Padahal kucing hitam itu sendiri tak pernah mau di tempat gelap. He…he…he….
IBU SURI
Mengapa Suri dikorbankan, Datuk!?
Bersambung [4]