Rental Mobil di Jogja Semakin Mendekati Lebaran Semakin Dinikmati
Rental mobil di Jogja pasti diburu para konsumen saat menjelang lebaran nanti. Rental mobil di Jogja pamornya memang luar biasa. Konsumen membutuhkan rental mobil di Jogja tidak hanya pada hari-hari biasa. Selain itu, rental mobil di Jogja dimanfaatkan konsumen tidak hanya untuk traveling. Namun, segala keperluan dilakukan konsumen dengan memanfaatkan rental mobil di Jogja.
Rental mobil di Jogja saat lebaran dapat kita peroleh dengan harga yang beragam. Hal itu tentunya berdasarkan jenis mobil yang akan kita sewa. Semakin tinggi kualitas mobilnya, pastinya harga yang didapat semakin mahal. Walaupun demikian, tarif rental mobil di Jogja saat lebaran masih dapat dijangkau para konsumen.
Rental mobil di Jogja kali ini menyuguhkan kisah drama yang sangat bagus kita nikmati. Drama itu berjudul Pelacur dan Sang Presiden karya Ratna Sarumpaet. Penasaran dengan lanjutan kisahnya? Mari kita nikmati sambungan kisah tersebut.
Untuk memahami masalah perdagangan seks anak-anak dibawah umur dan untuk bisa menerima tawaran Unicef, saya meminta kesempatan melakukan penelitian. Saya mengunjungi Batam, Solo, Surabaya Kalimantan Tengah dan beberapa wilayah di Jawa Barat. Dari semua perjalanan itu, sejak awal saya sudah menyadari kali ini saya tidak lagi hanya berhadapan dengan penguasa resmi, tetapi sekaligus dengan berbagai bentuk‘kekuasaan’ yang lebih cair dan lebih beresiko.
Sekitar 60% anak balita di Indonesia tidak memiliki akta kelahiran; setengah diantaranya bahkan kelahirannya tidak tercatat dimanapun. Anak-anak yang tak tercatat kelahirannya tidak muncul dalam statistik resmi dan tidak diakui sebagai anggota masyarakat. Tanpa identitas yang tercatat, anak-anak tidak Pelacur & Sang Presiden terjamin pendidikan dan kesehatannya, serta layanan-layanan dasar lainnya yang berdampak pada masa kanak-kanak dan masa depannya. Tidak adanya pencatatan kelahiran mempertinggi resiko anak terhadap eksploitasi dan pemalsuan umur serta identitas. Terdapat tiga juta anak yang memiliki pekerjaan berbahaya dan perdagangan pekerja sex anak-anak dibawah umur, adalah salah satu diantaranya yang kini menjadi permasalahan moral bangsa kita hingga tingkat mencemaskan.
Dalam banyak hal bangsa Indonesia memang selalu mengatasi persoalan dengan cara instant. Tidak mampu mengatasi pengangguran, kita merelakan anak-anak bangsa menjadi budak di Negeri orang; Takut pada tantangan globalisasi DPR menggantikan kedudukan kitab-kitab suci dengan merancang undang-undang anti cabul, seolah dengan undang-undang anak-anak kita akan memiliki kemampuan menghadapi tantangan jaman; Menghadapi kemiskinan, Negara menyuapi rakyat dengan Sumbangan Tunai, meletakkan rakyat di posisi terhinakan, bukan dengan membuka lapangan kerja. Pelacur dikejar-kejar, diludahi, tetapi lelaki yang membuat perdagangan seks ini tumbuh subur tidak pernah mendapatkan sanksi; Para Petugas yang seharusnya menegakkan hukum, bersama para agen dan para mucikari justru menjadi kawanan yang secara sadar membuat perdagangan seks anak-anak dibawah umur semakin sempurna. Ia terus berkembang dan tak menemu jalan penyelesaian karena upaya mengatasinya masih sebatas wacana, slogan, bukan dengan tindakan, menempatkan Indonesia menjadi salah satu Negara sumber sex-trafficiking dengan skala internasional dan juga nasional.
Bersambung [3]