Rental Mobil di Jogja Pastikan Teman Akhrab Akhir Pekan
Rental mobil di Jogja mesti direncanakan sebelum akhir pekan tiba. Mengapa demikian? Akhir pekan merupakan waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih. Keinginan tersebut tentunya butuh transportasi idaman. Rental mobil di Jogja adalah jawaban dari transportasi idaman tersebut.

Kita yang sedang mencari rental mobil di Jogja alangkah baiknya segera menghubungi customer service Alif Transport. Kita pastinya diberi tahu semua informasi tentang rental mobil di Jogja yang ada di perusahaan tersebut. Selain itu, kita pastinya dilayani dengan sangat baik dalam proses transaksi rental mobil di Jogja.
Alif Transport bisa kita temukan di Jalan Kaliurang KM 5,2 D3A Karangwuni, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi ini hanya berjarak 200 meter dari UGM khususnya perempatan lampu merah MM UGM.
Rental mobil di Jogja yang terdapat di Alif Transport bisa memilih berbagai jenis mobil. Kita bisa mendapatkan mobil dari harga termurah hingga yang standar. Penasaran dengan stok yang masih tersedia? Silahkan segera hubungi customer service kami. Sembari menunggu proses transaksi selesai, mari kita nikmati kisah novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka berikut ini.
Rupanya kudrat Ilahi tidak mengizinkan ayahmu menunggumu sampai besar. Karena
di waktu engkau sedang cepat bermain, di waktu sedang enak mengecap nikmat kecintaan ayah dan kecintaan ibu, terkumpul ke dirimu dari ayahmu seorang, ayahmu meninggal dunia. Meninggalnya seakan-akan terbang ke langit saja dengan tidak tersangka-sangka. Pada suatu malam, petang Kamis malam Jumat, sedang dia duduk di atas tikar sembahyangnya, bertekun sebagai kebiasaannya, meminta taubat dari segenap dosa, dia meninggal. Ketika itu engkau telah pandai menangis dan bersedih, engkau meratap memanggil-manggil dia.
Rupanya beberapa bulan sebelum mati sudah ada juga gerak dalam hatinya bahwa dia takkan lama hidup lagi.
Sehingga dia pernah berkata: ”Kalau saya mati pula, bagaimana Zainuddin, Base?”
”Saya akan mengasuhnya, Daeng”, jawabku.
”Ya, tapi harta peninggalanku agaknya tidak banyak, tentu Udin memberati engkau.”
”Jangan bicara demikian, Daeng. Apa yang engkau makan, itulah yang dimakan Zainuddin.”
Bersambung [19]