Rental Mobil Jogja Mudah Didapat dan Susah Dilupakan
Rental mobil Jogja bisa kita dapatkan di mana saja. Namun, rental mobil Jogja dengan harga murah dan persyaratan mudah belum tentu bisa kita dapatkan di mana saja. Kita harus pintar dalam memilih supaya mendapatkan rental mobil Jogja yang diidamkan.
Rental mobil Jogja yang murah dan praktis bisa kita dapatkan di Alif Transport. Alif Transport terletak di Jalan Kaliurang KM 5,2 D3A Karangwuni, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ini merupakan kantor pusat Alif Transport. Kantor cabangnya terletak di Jalan Kaliurang KM 13,5. Posisi itu tidak jauh dari kampus Universitas Islam Indonesia.
Rental mobil Jogja yang murah dan praktis hanya ada di Alif Transport. Ayo, hilangkan keraguan kita untuk segera menghubungi customer service-nya. Rental mobil Jogja selalu dekat di hati kita untuk teman paling pengertian selama liburan di Jogja.
Rental mobil Jogja ini masih antre. Mari kita nikmati sambungan kisah Nurani yang dituangkan dalam naskah drama berikut ini. Jangan sampai ketinggalan dengan ceritanya karena semakin dibaca, semakin membuat penasaran.
BU HAJI :
Eh, saya panggil siapa ya? Nona atau Nyonya? Nyonya saja ya? Nyonya, rasanya kita pernah berjumpa. Tapi di mana ya? Saya lupa. Siapa nama nyonya?
NURANI :
Nama saya Nurani.
BU KEPALA :
Nurani?
BU DOSEN :
Nurani?
BU HAJI :
O, Nurani?
BU DOSEN :
Saya rasanya juga pernah mengenalnya. Nurani. Tapi, di mana ya?
BU KEPALA :
Yayaya. Nurani. Apa ini nama isteri bawahan suami saya. Nurani. Saya seperti pernah mengenalnya.
Ketiganya berpikir-pikir.
NURANI :
Ibu-ibu yang terhormat. Saya selalu dilupakan, walaupun saya kenal sekali dengan ibu-ibu. Tapi karena saya orang kecil, berada di tempat terpencil, ibu-ibu jarang memperhatikan saya.
BU HAJI :
Jadi kau kenal aku?
NURANI :
Semua. Semua orang. Bu Kepala, Bu Dosen, Bu Haji dan ibu-ibu yang lain.
BU KEPALA :
Pokoknya, jangan sombonglah. Di mana kau kenal aku? Di kantor? Pada arisan isteri-isteri pegawai?
NURANI :
Mestinya ibu-ibu tidak dapat melupakan aku. Tapi sejak ibu-ibu dipanggil orang dengan nama yang lain, tidak dengan nama yang asli, aku dilupakan.
BU KEPALA :
Yang namanya bawahan tetap saja mengeritik atasan. Juga isteri-isterinya. Sudahlah. Aku benci mendengar suaramu!
BU DOSEN :
E, Nurani! Mengapa kau di sini? Kenapa korsi ini di lap saja.
Bersambung [3]