Rental Mobil Jogja Semakin Banyak Diskon
Rental mobil Jogja memang murah. Hal ini tidak perlu kita ragukan lagi. Apalagi rental mobil Jogja memberikan penawaran harga murah selalu di saat momen yang sangat tepat. Salah satu contohnya momen ngabuburit bulan puasa tahun ini. Rental mobil Jogja memberikan diskon hingga 35% saat momen tersebut. Semua itu bertujuan untuk menyenangkan hati para konsumen.
Rental mobil Jogja yang memberikan diskon ini tentunya hanya rental mobil Jogja tertentu. Ini menandakan bahwa kita harus selektif mencari tempat rental mobil. Rental mobil Jogja yang mengadakan diskon tersebut ialah Alif Transport. Jadi, jika kita menginginkan harga rental mobil Jogja yang benar-benar murah, Alif Transport yang mesti kita kunjungi.
Rental mobil Jogja ini memberikan diskon dalam kurun waktu 2 minggu. Durasi waktu ini terhitung dari 1 hingga 15 Ramadan 1439 H. Kita sudah berada pada 2 Ramadan 1439 H. Jika belum mengambil kesempatan untuk menikmati diskonnya segera hubungi narahubung kami. Tentukan tujuan ngabuburit dan pastikan jadwal pemakain mobilnya.
Rental mobil Jogja kali ini akan menemani kita dengan rangkaian kisah dalam naskah drama ROH. Naskah drama tersebut sama dengan naskah drama Nurani, yaitu sama-sama ditulis Wisran Hadi. Penasaran dengan rangkaian kisah dalam naskah drama ini? Mari nikmati terlebih dahulu pengantar kisah drama tersebut.
PENGANTAR PEMENTASAN
I
Seorang medium bukanlah dukun atau tabib, tetapi perantara. Dia dikenal dalam masyarakat tradisi sebagai seorang yang lebih daripada dukun biasa. Dia dapat membuat hubungan antara manusia yang masih hidup dengan roh atau arwah (menurut kepercayaan tradisi) dari orang yang telah lama meninggal.
Konon, roh-roh itu menyusup ke dalam diri si perantara setelah memenuhi segala persayaratan berupa sesajian, kembang dan kemenyan, serta mantra-mantra yang dinyanyikan dengan irama yang spesifik dan magis. Setelah roh masuk ke dalam tubuh si perantara, dia tidak lagi sebagai dirinya sendiri sehingga tingkah laku, suara dan irama bicaranya jauh berbeda dengan tingkah lakunya sehari-hari.
Percaya atau tidak, benar atau tidak, peranan perantara begitu penting. Meminta bantuan seorang perantara merupakan usaha terakhir dari mereka yang ingin mengobati penyakit yang tidak dapat diatasi oleh dokter di zaman modern ini. Bahkan perantara dapat mengetahui apa yang terjadi di masa lalu dan yang akan terjadi pada diri seseorang saat ini maupun di masa datang. Roh-roh itu akan bicara dengan manusia melalui diri si perantara. Hanya si perantara itu saja yang mampu memanggil roh-roh. Entah roh apa, atau roh siapa. Roh-roh itu yang menyelusup secara berganti-ganti ke dalam tubuh si perantara itu adalah roh-roh dari tokoh-tokoh terkenal dan nenek moyang yang entah kapan dan bagaimana memanggilnya.
II
Ibu Suri sebenarnya hanyalah panggilan. Dia bukan ibu seorang raja atau istri dari raja, maupun bengsawan mana pun. Ibu Suri, seorang perempuan yang berstatus sebagai ibu yang menganggap dirinya ibu dari Suri. Sedangkan siapa Suri itu sendiri, dia pun sulit untuk menjelaskan apa, siapa dan bagaimana. Ibu Suri tidak percaya benar pada roh yang dapat masuk ke dalam diri perantara. Apalagi sebagai orang yang beragama, meminta bantuan si perantara adalah pekerjaan setan yang menggoda keimanan seseorang. Menurut guru agama Ibu Suri, hanya kepada Tuhan saja manusia harus meminta tolong, bukan pada roh atau arwah nenek moyang, jika manusia meminta tolong pada setan, pekerjaan itu disebut syirik, menduakan keesaan Tuhan dan diancam dengan dosa yang berat sekali, dosa yang tak dapat diampuni dan kekal tempatnya di neraka kelak.
Tapi apa boleh buat, Ibu Suri terpaksa melakukannya karena secara tradisi dia diyakinkan akan peranan roh-roh atau arwah nenek moyang dalam kehidupan manusia. Dia mau mengikuti tradisi itu karena yakin tidak akan dapat menemui Suri. Oleh karena itu, Ibu Suri tidak menganggap apa yang dilakukannya sebagai pekerjaan benar atau tidak, logis atau tidak. Soalnya, Ibu Suri terdesak oleh keadaan yang tidak dapat diatasinya sendiri dan mau tidak mau dia harus mengikuti tradisinya, walaupun sudah hidup di zaman modern seperti sekarang ini. Berarti, Ibu Suri tetap punya kecendrungan tradisi walau bertentangan dengan ajaran agama, logika dan perkembangan zaman.
III
Drama Roh dikembangkan dari kegiatan pengobatan tradisional yang memakai jasa perantara. Pengobatan demikian masih berlangsung sampai sekarang. Tidak hanya pada masyarakat tradisional saja, tetapi juga pada masyarakat yang disebut modern seperti sekarang. Pada umumnya kegiatan pengobatan begini masih berlangsung di kampung-kampung dalam kawasan pesisir (rantau) timur Minangkabau, seperti daerah Kuantan. Cara pengobatan seperti itu disebut masyarakat di sana dengan nama Tagak Balian.
Dalam tahapan cerita berikutnya, dikembangkan pula bentuk sebuah acara tradisional yang lain, yaitu meminta berkah ke tempat-tempat yang dianggap suci dan keramat, biasanya ke kuburan-kuburan tertentu. Upacara minta berkah ini juga masih berlangsung sampai sekarang, terutama di daerah pesisir selatan sekarang. Di Pariaman misalnya, upacara meminta berkah disebut Basapa.
Selain itu penceritaan Roh ini diselingi dengan randai dan indang, dua bentuk kesenian tradisi Minangkabau yang masih popular sampai sekarang.
Bersambung [1]