Rental Mobil Jogja Teman Setia Selama di Jogja
Rental mobil Jogja? Kalau kita ke Jogja mesti rental mobil Jogja. Apapun agenda di Jogja, rental mobil Jogja pastikan sebagai teman yang selalu setia menemani.
Rental mobil Jogja yang terbaik dapat kita peroleh di Alif Transport. Tempat rental ini beralamat di Jalan Kaliurang KM 5,2 D3A Karangwuni, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi tersebut tidak jauh dari kawasan kampus UGM. Kita yang ingin rental mobil Jogja silahkan segera berkunjung ke alamat tersebut.
Rental mobil Jogja semakin asyik kita rental saat menikmati lanjutan kisah Ibu Suri dalam naskah drama ROH karya Wisran Hadi. Kali ini lanjutan kisah tersebut sudah sampai pada babak ke empat. Tentunya kita semakin penasaran bukan dengan lanjutan kisah ceritanya.
ADEGAN KE EMPAT
YANG TIDAK TERTOLONG DARI PERKEMBANGAN DIRI IBU SURI TERHADAP KEINGINANNYA UNTUK MENGETAHUI SURI ADALAH: DIA MENGANGGAP SEORANG PEMAIN YANG KINI TERBUJUR DISELIMUTI KAIN HITAM DI TENGAH PENTAS ADALAH SEBUAH KUBURAN. DAN, KUBURAN ITU MENURUT PANDANGANNYA ADALAH KUBURAN SURI.
BEGITULAH, SAMPAI MALAM INI IBU SURI DUDUK BERSIMPUH MENGHADAP KUBURAN. DITABURKANNYA KEMBANG DAN DIA PUN MERATAPI SURI.
IBU SURI
Suri, o Suri. Jika kau berkubur di sini, kenapa kau tak terberita di surat kabar, surat yang kabur kabar. Tak berkibar karena takut dikubur. Yang tersirat semakin surut. Atau melalui radio, yang bergelombang dan bergelembung. Atau melalui majalah. Majalah, antara iklan bolong tak berbilang. Atau melalui televise yang terbatas saluran antara gambar dan gembar gembor, Suri.
IBU SURI MELEPASKAN SEGALA KESEDIHANNYA DENGAN DENDANG LAGU TRADISINYA:
Simantuang di parik putuih
Jarajak di tanah taban
Ka mano punai ka inggok lai
Tampek bagantuang nan lah putuih
Tampek bapijak nan lah taban
Ka mano denai manggapai lai
TAPI SEMENTARA IBU SURI BERDENDANG SEDIH, MANDA BESERTA PEMAIN YANG MENUTUP DIRI MEREKA DENGAN KAIN HITAM MASUK MENGELILINGI ‘PEKUBURAN’ ITU DENGAN MEMBAWA SESAJIAN. MEREKA DUDUK MENGHADAP KUBURAN ITU, BESEBRANGAN DENGAN TEMPAT IBU SURI MERATAP. IBU SURI TIDAK SEMPAT MEMERHATIKAN KEDATANGAN MEREKA KARENA ASYIK DENGAN KESEDIHANNYA. DAN, MANDA BESERTA PEMAIN MELAKUKAN ‘SEMBAHAN’ KUBUR DENGAN MENGUCAPKAN:
“Hu, tangku!”
“Hu, tanmu!”
TERUS MENERUS SAMBIL TUBUH MEREKA BERGERAK KE KIRI DAN KE KANAN. HAL INI MENGINGATKAN KITA PADA DZIKIR YANG DILAKUKAN DI SURAU-SURAU ATAU YANG SERING DILAKUKAN ORANG-ORANG TRADISI SEKELILING KUBURAN. IBU SURI AKHIRNYA TAHU BAHWA MANDA KINI SEDANG MELAKUKAN KEGIATAN MINTA BERKAH DI KUBURAN ITU. IBU SURI MARAH SEKALI.
Bersambung [23]