Rental Mobil Jogja Lepas Kunci Pilihan Hemat saat Liburan Lebaran
Rental mobil Jogja lepas kunci adalah pilihan yang sangat tepat saat momen Idul Fitri nanti. Ini dapat menghemat pengeluaran kita saat lebaran. Kita hanya menyediakan budget untuk rental mobil dan uang BBM. Apalagi liburan lebaran lebih dari sehari, jika kita rental mobil dengan sopir pasti memakan dana yang sangat banyak. Oleh sebab itu, rental mobil Jogja lepas kunci solusi terbaik untuk hidup hemat saat liburan lebaran.
Rental mobil Jogja lepas kunci dapat kita peroleh di Alif Transport. Perusahaan ini menyediakan jasa rental mobil untuk berbagai keperluan termasuk rental mobil Jogja lepas kunci saat momen lebaran. Kita yang belum mendapatkan rental mobil untuk liburan Idul Fitri nanti segera booking di perusahaan tersebut.
Rental mobil Jogja lepas kunci yang terdapat di Alif Transport dapat kita booking via online maupun offline. Semua itu tergantung pilihan kita. Namun, jika kita ingin mendapatkan rental mobil Jogja lepas kunci lebih cepat, alangkah baiknya dipesan via online misalnya melalui Whatshapp. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan rental mobil Jogja lebih cepat daripada konsumen lainnya. Sembari menunggu proses transaksi selesai, mari kita lanjutkan kisah dalam naskah drama Kemerdekaan karya Wisran Hadi berikut ini.
YANG TUA:
Dengan mengadu kekuatan terus menerus, apakah akan dapat dicapai suatu penyelesaian?
YANG MUDA:
Sebagai salah satu cara.
YANG TUA:
Sementara itu darah teman-teman kita membasahi lembah, kampung dan sungai. Kita ingin mengalahkan mereka tapi tanpa perhitungan.
YANG MUDA:
Kita telah memilih, bukan? Terbunuh atau membunuh mereka untuk mendapatkan kemerdekaan.
YANG TUA:
Haruskah kemerdekaan dicapai dengan membunuh?
YANG MUDA:
Dalam keadaan seperti sekarang, pikiran semacam itu bukanlah pikiran yang waras.
YANG TUA:
Tapi bagaimana kau dapat membunuh mereka? Ujung-ujung pebukitan itu telah mereka pagari dengan senjata yang siap menebarkan maut. Sebaliknya, mungkin kita akan terbunuh seperti halnya teman-teman kita yang lain mengurung mereka.
YANG MUDA:
Dan di balik itu lagi, teman-teman kita kitapun mengurung teman-teman mereka. Seperti bukit barisan, teman-teman kita berlapis-lapis mengurung mereka dalam keinginan yang sama, cita-cita yang sama untuk memperoleh kemerdekaan.
YANG TUA:
Dan tidak akan berakhir pertumpahan darah sampai nanti, sampai aku bertambah tua. Tidak ada lagi waktu untuk tidur bersama isteri atau minum kopi di warung-warung sambil bercanda. Aku ingin sesaat dapat istirahat atau menghindar dari keadaan sulit seperti sekarang ini.
YANG MUDA:
Itu artinya menyerah. Apa kau mau menyerah sebelum perjuangan kita selesai?
YANG TUA:
Apa kau tahu kapan selesainya perjuangan seperti ini?
Bersambung [2]