Rental Mobil Jogja Lepas Kunci Teman Liburan Akhir Pekan
Rental mobil Jogja lepas kunci sangat tepat digunakan sebagai teman perjalanan kita akhir pekan ini. Sebentar lagi momen akhir pekan akan tiba. Walaupun momen weekend kali ini bertepatan dengan usainya liburan musim lebaran, jangan sampai kita lewatkan begitu saja. Sungguh merugi jika diabaikan begitu saja. Apalagi rental mobil Jogja lepas kunci selalu siap untuk menemani perjalanan kita.
Rental mobil Jogja lepas kunci yang murah dan praktis untuk teman kita akhir pekan ini hanya ada di Alif Transport. Penasaran dengan tarif yang ditawarkan? Segera hubungi narahubung kami. Kita akan mendapatkan harga yang benar-benar murah dan pelayanan yang maksimal. Rental mobil Jogja lepas kunci akan semakin asyik saat kita rental sembari menikmati cerita folklore berikut ini.
Anak Durhaka Mardan
Pada zaman dahulu disebuah pedesaan daerah Toba/Tarutung tinggallah seorang ibu tua dan kedua anaknya, anak lelakinya bernama Mardan anak perempuan bernama Pita Uli, anak sulungnya adalah Mardan. Pekerjaan ibunya bergantung kepada orang lain, pekerjaan Mardan mengembala kerbau pak lurah, sewaktu Mardan memberi makan kerbau tiba-tiba kerbaunya masuk ke sawah orang, pemilik sawah tersenut orang yang paling kaya di kampung itu namanya Raja Tano. Pemilik sawah tersebut marah-marah kepada Mardan pak lurah memukul dan mengikat di pohon besar.
Tiba-tiba ada dua orang asing ingin mencari anak seumuran si Mardan umur dia waktu itu masih delapan tahun, dia ingin diberikan kepada majikan kedua orang asing tersebut. Orang asing itu bertanya kepada si Mardan, mengapa kamu diikat di sini? Kemudian Mardan menceritakan kejadiannya, orang asing tersebut perihatin melihat nasibnya Mardan, kemudian mereka mengajak Mardan ke negeri orang merekan Tanjung Balai. Mereka pergi kerumah Mardan dan meminta izin kepada ibunya, sang ibu dengan berat hati untuk melepaskan anak lelakinya itu karena umurnya masi delapan tahun tetapi mau gimana lagi untuk membantu kehidupan mereka mana tahu di sana ada rezekinya.
Kemudian berangkatlah mereka ke Tanjung Balai, selama dua hari mereka dalam perjalanan dahulunya belum ada kendaraan masih berjalan kaki ke tempat itu.
Bersambung [1]
*Sahniar Harahab