Rental Mobil Jogja Murah 2018: Diskon Besar-besaran Akhir Ramadan
Rental mobil Jogja murah 2018 adalah impian setiap orang saat menjelang momen lebaran ini. Keinginan itu mungkin sulit untuk diwujudkan karena saat lebaran semua harga berpotensi naik. Namun, berbeda dengan rental mobil Jogja murah 2018. Kita masih bisa mendapatkan rental mobil Jogja murah 2018 detik-detik momen lebaran ini. Hal itu disebabkan diskon akhir Ramadan yang diselenggarakan.
Rental mobil Jogja murah 2018 yang memberikan diskon tersebut ialah Alif Transport. Alif Transport memberikan dikson akhir Ramadan ini untuk mobil lebaran kepada para konsumennya. Kita sebagai konsumen setia Alif Transport mari dinikmati diskon yang diberikan ini. Penasaran dengan kisaran diskon yang diberikan? Silahkan hubungi customer service kami.
Rental mobil Jogja murah 2018 ini beralamat di Jalan Kaliurang KM 5,2 D3A Karangwuni, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Posisi ini tidak berjauhan dari wilayah kampus UGM. Selain itu, lokasi ini sangat berdekatan dengan Tempo Gelato yang ada di Jalan Kaliurang. Sembari menunggu selesai transaksi rental mobil ini, mari kita lanjutkan kisah dalam naskah drama Kemerdekaan karya Wisran Hadi berikut ini.
YANG MUDA:
Sayang sekali. Yang kau lihat itu tak lebih hanyalah keinginanmu saja. Tapi, ya, benar juga. Siapa yang tidak inginkan kemerdekaan. Siapa yang tahan terhadap tekanan, ketakutan dan kesangsian berada di lembah ini. Tapi percayalah, kau tidak akan menemukan apa-apa di sana.
YANG TUA:
Ah. Kau seperti tahu pasti pula di mana kemerdekaan itu.
YANG MUDA:
Kenapa tidak. Kalau tidak, aku tidak akan mau bertahan di lembah ini.
YANG TUA:
Di mana kemerdekaan itu?
YANG MUDA:
Pada suatu tempat, tapi bukan di mulut lembah itu.
YANG TUA:
Baik. Dapatkah kita bahagia seperti mereka?
YANG MUDA:
Kenapa tidak. Kemerdekaan adalah gerbang kemakmuran. Buah-buahan berlimpah, makanan enak dan banyak. Rumah-rumah berukir emas dan tembaga. Tangganya berhias beludru merah muda. Pintu dan jendala semua dibuat dari kayu cendana, menyebarkan semerbak wewangian. Kita tidur seenaknya dan istri kita datang membawakan bantal dan selimut tebal. Kampung-kampung tersusun rapi, jalan-jalan licin seperti kaca. Sungai mengalir meliuk menyusur kampung. Sejuk airnya dan tidak ada buaya. Bila daun-daun ditiup angin, gesekannya laksana nyanyian yang tiada tandingannya (YANG TUA tertawa mengejek). Tak perlu kau tertawa. Tidak ada yang lucu dari apa yang kukatakan.
YANG TUA:
Bukankah yang kau katakan itu tadi hanya harapan?
YANG MUDA:
Ya. Harapan itulah yang membuat aku bertahan di sini.
Bersambung [6]