Rental Mobil Jogja Murah Teman Ngirit Akhir Bulan untuk Ngabuburit
Rental mobil Jogja murah pastikan menjadi tim penyelamat dompet kita saat akhir bulan. Akhir bulan saat di luar Ramadan mungkin tidak terlalu menjadi masalah. Namun, akhir bulan saat momen bulan Ramadan tentunya menjadi masalah. Kita pastinya tidak bisa menikmati momen ngabuburit. Oleh sebab itu, rental mobil Jogja murah menjadi solusinya.
Rental mobil Jogja murah harus segera kita nikmati untuk teman ngabuburit. Mengingat momen Idul Fitri semakin dekat, tarif rental mobil Jogja murah pastinya akan mengalami peningkatan. Kita yang hingga saat ini belum pernah ngabuburit dengan rental mobil Jogja murah, mari segera diagendakan sebelum momen Ramadan tahun ini selesai.
Rental mobil Jogja murah akan semakin asyik saat kita booking dengan menikmati lanjutan kisah Ibu Suri dalam naskah drama ROH. Naskah drama tersebut merupakan karya Wisran Hadi. Penasaran dengan lanjutan kisahnya? Mari segera dibaca dan dinikmati lanjutnya berikut ini.
TOKOH VII
Sumenep, Madura.
IBU SURI
Eyayaya! Salah undang! Roh penjual sate Madura rupanya! Sudah, cukup!
PARA PEMAIN (MENYANYI DAN MENARI, PERGANTIAN TOKOH)
TOKOH VIII dan IX BERJALAN BERSISIAN
IBU SURI
Oalaaah… roh kembar. Duduk! Suri ku satu! Bukan dua!
TOKOH IX
Suri memang satu, tapi bukan satu-satunya. Suri telah jadi sederhana, disederhanakan pendangannya, pikirannya, langkah, lenggang dan gerak-geriknya.
TOKOH VIII
Kalau begitu ada unsure kesengajaan
TOKOH IX
Tapi, yang jelas kini, Suri tetap dilestarikan. Panas tubuhnya ditetapkan, ruang geraknya diprogramkan. Detak jantungnya dan lama hidupnya dijadwalkan.
IBU SURI
Siapa yang menentukan? Keadaaan? Situasi? Ayo, bicara. Kebetulan kalian sudah jadi roh, boleh bicara dengan bebas.
TOKOH VIII
Oho! Kebebasan bicara? Karenanya aku dihukum seumur hidup
TOKOH IX
Sebenarnya Suri hadir, tapi tidak dihadirkan.
TOKOH VIII
Tidak, bung! Suri tidak pernah ada. Tapi, diada-adakan. Mengada-ada namanya.
TOKOH IX
Jadi, jelas sekarang. Sejak kau masih hidup selalu meniadakan Suri. Sampai jadi roh pun, kau tidak mengakui adanya Suri. Apakah aku harus berkelahi lagi denganmu!?
TOKOH VIII
Ayolah! Aku tidak perlukan Suri. Dendam padamu akan tetap ada, walau sampai jadi roh sekali pun.
TOKOH IX
Kedua kalinya kau mati, ayo!
TOKOH VIII DAN IX BERKELAHI
IBU SURI
Sudah! Sudah! Tidak tahu diri. Mana ada roh yang suka naik darah.
PARA PEMAIN (MENYANYI DAN MENARI -PERGANTIAN PEMAIN)
TOKOH X (DATANG, MENCIUM-CIUM KE SANA KEMARI SAMBIL MELOLONG DAN MENYALAK)
Bersambung [19]