Rental Mobil Jogja Transportasi Menuju Festival Kearifan Lokal
Rental mobil Jogja kali ini kita kendarai ke mana? Rental mobil Jogja bisa kita kendarai ke festival kearifan lokal. Festival ini diselenggarakan pada tanggal 25, 27, 28, 29, dan 31 Juli 2018. Festival tersebut diselenggarakan di lapangan Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo. Jika bingung dengan lokasinya, kita bisa bergerak ke arah timur dari perempatan pasar Ngelo.
Kita yang ingin menikmati festival kearifan lokal ini silahkan di-booking rental mobil Jogja dari sekarang. Rental mobil Jogja yang paling tepat kita sewa pastinya hanya di Alif Transport. Mengapa Alif Transport? Sebab tarif yang ditawarkan sungguh menggoda dan pelayanannya sungguh membuat kita nyaman. Silahkan segera hubungi customer service kami untuk mendapatkan mobil yang diidamkan. Sembari menunggu proses transaksi selesai, mari kita nikmati lanjutan kisah dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka.
Meskipun dia kaya raya misalnya, boleh juga dia diberi gelar pinjaman dari bakonyo tetapi gelar itu tak boleh diturunkan pula kepada anaknya. Melekatkan gelar itupun mesti membayar hutang kepada negeri, sembelihkan kerbau dan sapi, panggil ninik-mamak dan alim ulama, himbaukan di labuh nan golong, di pasar nan ramai.
Pada sangkanya semula jika dia datang ke Minangkabau, dia kan bertemu dengan neneknya, ayah dari ayahnya. Di sanalah dia akan memakan harta benda neneknya dengan leluasa sebagai cucu yang menyambung turunan. Padahal ketika dia datang itu, setelah dicarinya neneknya itu, ditunjukkan orang di sebuah kampung di Ladang Lawas, bertemu seorang tua di sebuah surau kecil, gelar Datuk Panduka Emas, dia hanya tercengang-cengang saja sambil berkata: ”Oh … rupanya si Amin ada juga meninggalkan anak di Mengkasar.”
Cuma sehingga itu pembicaraan orang tua itu, dan tidak ada tambahnya lagi. Dia tak kuasa hendak menahan cucunya tinggal dengan dia, sebab mesti mupakat lebih dahulu dengan segenap keluarga. Padahal sedangkan fihak di Amin Pandekar Sutan, sudah jauh perhubungan keluarga, apalagi dengan anak yang datang dari ”Bugis” ini.
Sekali itu Zainuddin datang kepada neneknya setelah itu tidak lagi. Dan neneknya pun tidak pula memesan-mesankan dia.
Bersambung [30]