Rental Mobil Murah di Jogja Sangat Tepat untuk Momen Buka Puasa Besama
Rental mobil murah di Jogja sudah diagendakan ke mana? Rental mobil murah di Jogja mesti kita agendakan segera mumpung sekarang masih bulan Ramadan. Bulan Ramadan merupakan momen yang sangat tepat untuk silahturahmi dengan teman-teman lama. Momen tersebut pastinya beriringan dengan ngabuburit dan buka puasa bersama.
Rental mobil murah di Jogja jika masih belum kita agendakan untuk penyewaannya hingga sekarang, mari kita susun agenda reunian sekaligus buka puasa dengan teman-teman lama. Setelah itu, hubungi narahubung kami untuk booking mobil idaman untuk agenda tersebut. Hal yang mesti kita ingat ialah rental mobil murah di Jogja harus menjadi bagian dari momen kebersamaan bersama orang-orang terdekat dalam hidup ini.
Rental mobil murah di Jogja dapat kita sewa dengan suasana yang semakin asyik sembari membaca lanjutan kisah Ibu Suri dalam naskah drama ROH karya Wisran Hadi berikut ini. Kisahnya semakin membuat kita penasaran karena roh yang dipanggil Manda silih berganti, tetapi Suri yang dicari Ibu Suri masih belum ditemukan. Mari kita lanjutkan membaca kisahnya.
IBU SURI
Manda. Jangan kau sangsikan suri ku. Suri ku ada dimana-mana.
MENGEJAR MANDA KELUAR
BAGIAN KETIGA
IBU SURI TIDAK PUAS ATAS KETERANGAN ROH DAN ARWAH TENTANG SURI. APALAGI MANDA SENDIRI MENYANGSIKAN ADANYA SURI. IBU SURI HARUS BERTINDAK DAN MEMASTIKAN SURI HINGGA DAPAT MEYAKINKAN DIRINYA.
BUNGKUSAN-BUNGKUSAN BARANG BAWAAN MANDA DIRAMPASNYA. MANDA TIDAK DAPAT BERBUAT APA-APA, SELAIN BERUSAHA MEMBUJUK AGAR BARANG-BARANGNYA DISERAHKAN. TAPI IBU SURI TETAP PADA PENDIRIANNYA. DENGAN PENUH KEYAKINAN DAN SUARA LANTANG, MANDA DISURUHNYA PERGI.
IBU SURI
Ternyata roh yang Manda undang bukan roh para tokoh atau arwah nenek moyang! Tapi roh para bandit dan penipu. Suri dikaburkannya, Suri disangsikannya. Aku harus mertas jalan pintas untuk melakukan terobosan.
Aku akan bicara langsung tanpa perantara dusta atau medium mesum! Pergi kau. Pergi! Aku akan memanggil arwah yang jujur dan arwah nenek moyang yang budiman.
MANDA
Ibu Suri termasuk orang beriman, jangan berteman dengan setan. Syirik hukumnya., syirik.
IBU SURI
Syirik atau syarak. Dosa atau dasi, desa atau dasa, Manda peduli apa!? Suri pasti ada. Suri tidak boleh disangsikan! Ayo Manda, pergi! Aku akan meletakkan sesajian. Bagi roh dan arwah yang akan diundang.
IBU SURI MEMBUKA BUNGKUSAN MANDA YANG TADI DIRAMPASNYA. PIRING-PIRING DAN BUNGA-BUNGA DIJEJERKAN DI LANTAI.
MANDA
Berkali-kali kukatakan. Bila kau berteman dengan setan, neraka jahanam ancamannya. Hentikanlah. Biarkan aku sendiri saja yang terlanjur. Karena tidak mampu menolak tradisi.
IBU SURI (MANGACUHKAN MANDA DAN TERUS MENYUSUN SESAJI)
Manda tidak akan berhasil menakut-nakutiku dengan setan atau saten atau sutan sekalipun! Suri ku tetap ada! Merantau pipit atau merantau Cina. Suri ku adalah Suri. Pergilah Manda, pergi.
Bersambung [14]