Rental Mobil Yogyakarta Murah Gerbang Jaran Goyang
Rental mobil Yogyakarta murah kali ini sangat tepat kita arahkan ke luar Kota Jogja. Ke mana rental mobil Yogyakarta murah akan melaju? Mobil ini sangat memungkinkan kita kendarai ke Kota Solo. Mengapa demikian? Ada agenda yang sangat menarik untuk kita kunjungi di kota tersebut. Penasaran dengan agendanya?
Meet & Greet Jaran Goyang merupakan agenda yang menarik untuk kita kunjungi weekend ini. Agenda itu akan berlangsung pada hari Sabtu, 7 Juli2018 di Atrium Hartono Mall Solo. Acara ini diselenggarakan pukul 15.00 WIB.
Meet & Greet Jalan Goyang ini bukan acara untuk bertemu dengan penyanyi lagunya. Namun, kita akan bertemu dengan pemain film itu. Jaran Goyang memang sudah populer dengan lagunya. Mungkin hal itu yang mendorong lahirnya film Jaran Goyang.
Kita yang dari Jogja ingin menyaksikan agenda ini tidak perlu pusing memikirkan transportasi yang tepat. Rental mobil Yogyakarta murah dapat dijadikan transportasi andalan menuju Solo. Kita yang sudah memiliki niat untuk berkunjung ke agenda tersebut, segera di-booking rental mobil Yogyakarta murah sebelum kehabisan persediaan. Mengingat agenda itu bertepatan dengan weekend, rental mobil Jogja berpotensi untuk segera habis. Sembari menunggu proses transaksi selesai, mari kita nikmati kisah folklore berikut ini.
Sungai Rantai
Pada zaman dahulu di sebuah desa terdapat sungai Aro di sungai tersebut ada emas sebesar rantai kuda, seorang masyarakat di desa tersebut ingin mengambil emas di kuda itu lalu kuda menyampaikan keinginan masyarakat tersebut lewat mimpinya. Kuda itu ”kamu boleh mengambil rantai emas di leher saya tapi dengan syarat kamu harus menyiram badan saya dengan darah kerbau putih”. Dari mimpi tersebut masyarakat mencoba mencari kerbau putih untuk diambil darahnya. Tetapi kerbau putih sangat sulit menemukannya pada masa itu.
Maka dari itu masyarakat mengambil keputusan untuk mengganti darah kerbau putih dengan kayu Uba. Kulit kayu Uba tersebut digiling dan diremas lalu diambil airnya dan air kayu Uba itu menyerupai darah. Kemudian air kayu uba itu yang menggantikan darah kerbau putih dan disiramkan ke kuda tadi, karena ajaibnya kuda itu dia tahu bahwa yang disiram kebadannya bukan darah kerbau putih melainkan air kayu Uba. Dari kecurangan masyarakat itu lah kuda tersebut menghilang bersama rantai emas itu. Akan tetapi masih tertingggal emas sebesar dua bakau jala.
Rantai yang tertinggal di sungai itu diambil oleh masyarakat dan dijadikan untuk gelang. Gelang ini dipercaya oleh masyarakat setempat untuk membuktikan kesucian seorang wanita sebelum menikah, jika gelang tersebut tidak cocok berarti wanita tersebut tidak suci lagi dan begitu pula sebaliknya. Masyarakat setempat percaya pada legenda sungai rantai sampai saat sekarang ini, dan saya sebagai pengumpul juga percaya pada legenda yang terdapat di sungai rantai ini.
Refni Afnita Maiza