Sewa Alphard di Jogja Pastinya Murah dan Memuaskan
Sewa Alphard di Jogja merupakan hal istimewa yang bisa kita lakukan. Tindakan ini tentunya seistimewa kota ini. Mengapa tidak? Sewa alphard di Jogja harganya masih relatif murah jika dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Penasaran dengan sewa alphard di Jogja?
Sewa Alphard di Jogja bisa diperoleh dengan harga Rp 3.000.000 per hari. Tarif sewa ini sudah termasuk BBM dan uang jalan sopir. Namun, uang makan sopir ditanggung konsumen. Sungguh murah bukan?

Sewa Alphard di Jogja biasanya dilakukan para pengantin baru. Mereka menggunakan mobil tersebut sebagai mobil pengantin saat resepsi pernikahan. Kalau mobil ini digunakan untuk mobil pengantin, tarif sewanya sudah termasuk dengan paket karangan bunga penghias mobil. Namun, jika kita ingin membuat plat mobil dengan bertuliskan nama pengantin, konsumen dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 175.000.
Sewa Alphard di Jogja yang bisa memberikan tarif murah ini hanya di Alif Transport. Kita yang ingin menyewa mobil tersebut segera menghubungi customer service kami. Sembari menunggu proses transaksi selesai, mari kita nikmati kisah folklore berikut ini.
Kampung Jua
Peneliti mendapatkan dari seorang informan yang bertepat tinggal di dekat rumah dan itupun kampung peneliti sendiri. informan mendapatkan cerita ini dari orang-orang tua terdahulu waktu informan sendiri masih kecil. Tidak banyak orang tau penamaan kampung jua itu sendiri, di sinilah peneliti tertarik untuk meneliti kampung sendiri.
Kampung jua merupakan salah satu desa kecamatan Lubug Begalung yang terletak di kota Padang. Asal usul Nagari Kampung jua menurut sejarah berasal dari penamaan pohon jua, dimana ketika itu sekelompok kaum yang berasal dari solok mendaki dan menuruni bukit dan lembah, menyeberangi anak sungai, untuk mencari tanah yang elok untuk dipeladangi dan dijadikan sawah serta untuk tempat pemukiman.
Setelah lama berjalan, sampailah di sebuah desa yang ditanami banyak pohon jua. Desa itu banyak di tumbuhi pohon jua dan terdapat semak-semak. Disitulah mereka bermufakat akan membuat teratak, menaruko sawah, merambah semak- semak dan berladang yang kemudian berkembang menjadi dusun. Kaum-kaum yang datang bersama ini kemudian membangun pemukiman dan bernagari dengan tidak melepaskan adat kebiasaan mereka. Dengan bergotong royong mereka membangun rumah-rumah gadang, zaman semakin modern rumah gadang pun di rombak menjadi dinding pabrik yang kuat dan jarang sekali di temui rumah gadang di sana.
Masyarakat kampung jua di percayai para pendatang berbagai negari di Sumatera Barat terutama Solok yang turun ke Padang. Itulah cerita asal usul penamaan kampung jua karena pada masa itu ditemukan oleh sekelompok kaum terdapat batang jua.
Tri afreza