Sewa Mobil Jogja Gerbang ”The Rise of Jogja Kingdom”
Sewa mobil Jogja memang tidak akan pernah usai rute perjalanannya. Walaupun sekarang minggu akhir bulan Juni, tetapi sungguh banyak event yang bisa kita nikmati bersama sewa mobil Jogja. Penasaran dengan event tersebut?
Sewa mobil Jogja kali ini bisa kita kendarai untuk menyaksikan pementasan ketoprak The Rise of Jogja Kingdom. Pementasan ketoprak ini akan diselenggarakan pada hari Kamis, 28 Juni 2018. Pementasan dilaksanakan di Hamzah Batik lantai 3. Pergelaran ketoprak dimulai pukul 19.30 WIB. Kita yang penasaran dengan kisah dalam ketoprak ini segera diagendakan.

Tiket masuk untuk menyaksikan ketoprak ini relatif murah. Harga tiketnya masih terjangkau bagi semua kalangan khususnya mahasiswa. Tiket masuk untuk kelas VIP hanya Rp 35.000 dan kelas festival Rp 20.000. Jika kita membeli 3 tiket untuk kelas VIP hanya dikenakan tarif senilai Rp 35.000 dan harga 3 tiket untuk kelas festival hanya Rp 50.000.
Sewa mobil Jogja adalah sasaran kedua setelah memesan tiket masuk ketoprak. Mengapa demikian? Kita pastinya membutuhkan transportasi yang handal menuju lokasi pementasan. Oleh sebab itu, sewa mobil Jogja solusinya.
Kita yang sudah mengagendakan untuk nonton ketoprak hari Kamis besok, mari segera
di-booking sewa mobil Jogja di Alif Transport. Pemesanan dapat melalui telpon atau whatshapp ke customer service kami. Sembari menunggu transaksi selesai, mari kita nikmati kisah folklore berikut ini.
Lubuk Alung
Pada zaman dahulu kala ada seorang Raja yang berasal dari daerah darek. Raja tersebut pergi mengembara beserta pengikutnya. Ia menelusuri arus sungai dari daerah itu ke Pesisir Pantai untuk mencari tempat tinggal yang aman dan bagus. Raja terus berjalan, sekali-sekali ia beristirahat. Di tempat peristirahatannya itu ia tinggal di sana tidak begitu lama, raja itu sangat sopan dan bijaksana, sehingga penduduk-penduduk yang berada di sana menyukai raja tersebut, dan masyarakat di sana meminta raja tinggal lebih lama lagi, tapi raja beserta pengikutnya menolak permintaan masyarakat karena ia ingin melanjutkan perjalanannya.
Dalam perjalanannya itu sekali-sekali ia menemukan binatang buas, tetapi tidak membuat raja menyerah mengembara begitu saja, ia terus berjalan sampai ia menemukan tempat yang layak untuk ditempati sepanjang hayat bersama para pengikutnya. Kemudian raja merasa letih berjalan dan ia memutuskan untuk beristirahat sejenak melepaskan penatnya. Tempat itu hanya semak belukar dan hanya dia dan pengikutnya yang berada di sana. Raja melihat di sekelilingnya dan berjalan melihat keadaan daerah tersebut. Ia melihat sebuah sungai , raja hendak ingin mencuci badannya yang ia rasa sudah sangat dibasahi keringat. Di dekat aliran sungai itu saat raja hendak mencuci mukanya, mahkot (alung) yang ia kenakan terjatuh ke dalam arus sungai hingga hanyutdan jatuh ke dalam suatu lubuk. Raja berusaha untuk mengambil mahkotanya tersebut tapi apa daya lubuk itu terlalu dalam sehingga raja tidak bias mengambilnya.
Raja kemudian hanya bisa bersikap pasrah dan berniat untuk tinggal di tempat itu. Ia mengumumkan kepada pengikutnya bahwa ia akan tinggal di tempat tersebut. Karena peristiwa itu, raja menamakan daerah tersebut Lubuk Alung. Bapak Sukri mendengar cerita ini dari neneknya dan biasanya cerita ini disampaikan secara turun temurun. Waktu kecil neneknya sering bercerita kepadanya. Tetapi cerita ini sekarang jarang di dengar lagi dan jarang orang tua sekarang menceritakannya lagi kepada anak-anaknya.
*Deni Septiani Putri