Sewa Mobil Jogja Tanpa Sopir Solusi Perjalanan Romantis dan Istimewa
Sewa mobil Jogja tanpa sopir pilihan cerdas sebagai sarana transportasi lebih dekat dengan kekasih. Kita bisa menikmati waktu sepanjang hari dengan suasana yang lebih romantis berkat sewa mobil Jogja tanpa sopir. Kondisi ini sangat mendukung untuk saling mengenal lebih dekat. Mengapa tidak? Mobil hanya berasa milik berdua.
Sewa mobil Jogja tanpa sopir bisa kita dapatkan di Alif Transport. Mengapa mesti Alif Transport? Hanya Alif Transport yang bisa memberikan harga sewa mobil Jogja tanpa sopir yang murah meriah. Penasaran dengan harga murahnya? Segera hubungi customer service kami.
Sewa mobil Jogja tanpa sopir ini sangat cocok kita booking dari sekarang. Mengingat besok adalah hari Minggu dan sangat tepat untuk dijadikan teman perjalanan. Mari, jadikan sewa mobil Jogja tanpa sopir saksi bisu perjalanan kisah romantis bersama kekasih. Sembari menunggu proses transaksi booking selesai, mari kita nikmati kisah folkore berikut ini.
Lubuk Sikaping
Pada masa dahulu sebelum tempat ini ditempati oleh manusia, tempat ini merupakan sebuah dataran rendah. Di sana terdapat sebuah rawa yang tidak terlalu luas. Tempat ini sangat subur karena berada di dataran rendah yang cocok untuk lahan pertanian. Sehingga, karena tempatnya yang subur inilah dahulunya menjadi daya tarik bagi orang-orang terdahulu (nenek moyang) untuk menetap dan melangsungkan kehidupan baru mereka di tempat ini dengan hidup bertani.
Menurut informan yaitu bapak Khairul latar belakang tempat ini diberi nama Desa Lubuk Sikaping yaitu karena di tempat ini terdapat sebuah rawa yang disebut masyarakat terdahulu lubuak. Rawa itu tidak terlalu luas sehingga disebut orang setempat sakapiang. Jadi, jika kedua kata itu digabungkan bernamalah Desa Lubuak Sakapiang. Dalam bahasa Indonesianya yaitu Desa Lubuk Sekeping. Tetapi pada saat sekarang ini masyarakat setempat lebih populer menamainya Desa Lubuk Sikaping. Sehingga, masyarakat di daerah lain pun mengenal desa ini dengan nama desa Lubuk Sikaping.
Ketika saya mengajukan pertanyaan kepada Bapak Khairul ”Kapan masyarakat setempat mulai populer menamai desa ini dengan nama desa Lubuk Sikaping sedangkan dahulunya desa ini diberi nama desa Lubuak Sakapiang?” Bapak Khairul pun tidak bisa menjawab pertanyaan saya karena menurut beliau dia juga memperoleh cerita ini dari neneknya yang sudah lama meninggal. Sewaktu neneknya menceritakan hal serupa kepadanya desa ini juga sudah populer dikenal masyarakat setempat dan masyarakat luar dengan nama Desa Lubuk Sikaping.
Menurut Bapak Khairul perubahan nama desa yang latar belakangnya bernama desa Lubuak Sikapiang menjadi desa Lubuk Sikaping pada saat sekarang ini disebabkan karena masyarakat setempat dahulunya tidak jelas dalam melafalkan bunyi kata Lubuak Sakapiang. Sehingga, bunyi kata tersebut diperhalus oleh generasi sesudahnya menjadi Lubuk Sikaping yaitu hilangnya huruf a pada kata Lubuak dan Sikapiang.
*Nofrahadi