Sewa Mobil Matic Jogja Jalan Lintas Festival Dolanan Tradisional
Sewa mobil matic Jogja merupakan pilihan transportasi santai untuk mengitari Jogja. Ini bisa menjadi pilihan utama yang mesti kita lakukan saat sewa mobil matic Jogja kala akhir pekan. Akhir pekan identik dengan kemacetan di jalanan Jogja. Dengan demikian, sewa mobil matic Jogja akan mengurangi kelelahan kita saat berkendara ketika menghadapi jalanan yang macet.
Sewa mobil matic Jogja bisa kita kendarai ke festival dolanan tradisional. Festival ini dilaksanakan pada tanggal 22 dan 29 Juli 2018 di Rewulu, Wetan, Sidokarto, Godean. Kita yang ingin menyaksikan agenda itu sudah bisa memesan sewa mobil matic Jogja dari sekarang.
Agenda ini menyelenggarakan berbagai perlombaan. Perlombaan itu yaitu: egrang, bakiak, gasing, yeye, gobak sodor, dan mewarnai. Perlombaan tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu tingkat pemuda-pemudi dan anak-anak. Perlombaan tingkat anak-anak diselenggarakan pada tanggal 22 Juli 2018 dan pemuda-pemudi tanggal 29 Juli 2018. Waktu pendaftaran agenda ini dimulai dari tanggal 1-20 Juli 2018 dengan membayar uang kontribusi senilai Rp 80.000.
Kita yang sudah ready untuk mengikuti festival ini baik sebagai peserta maupun penonton jangan lupa dengan sewa mobil matic Jogja. Silahkan di-booking dari sekarang supaya kita tidak kehabisan persediaan. Sembari menunggu proses transaksi selesai, mari kita nikmati cerita novel karangan Hamka berikut ini.
Di waktu senja demikian kota Mengkasar kelihatan hidup. Kepanasan dan kepayahan orang bekerja siang, apabila telah sore diobat dengan menyaksikan matahari yang hendak terbenam dan mengecap hawa laut, lebih-lebih lagi bila suka pula pergi makan angin ke jembatan, yaitu panorama yang sengaja dijorokkan ke laut, di dekat benteng Kompeni. Di benteng itulah, kira-kira 90 tahun yang lalu Pangeran Diponegoro kehabisan hari tuanya sebagai buangan politik.
Sebelah timur adalah tanah lapang Karibosi yang luas dan dipandang suci oleh penduduk Mengkasar. Menurut takhyul orang tua-tua, bilamana hari akan kiamat, Kara Eng Data akan pulang kembali, di tanah lapang Karibosi akan tumbuh 7 batang beringin dan berdiri 7 buah istana, persemayaman 7 orang anak raja-raja, pengiring dari Kara Eng Data. Jauh di darat kelihatan berdiri dengan teguhnya Gunung Lompo Batang dan Bawa Kara Eng yang hijau nampak dari jauh.
Bersambung [2]
*Hamka