Sewa Mobil Murah Yogyakarta Teman Akhir Pekan ke ”Kids of The Day”
Sewa mobil murah Yogyakarta sudahkah kita booking untuk akhir pekan ini? Jika kita belum merencanakan agenda akhir pekan ini, segera direncanakan karena momen akhir pekan adalah waktu yang afdol bersama keluarga. Tentunya sewa mobil murah Yogyakarta juga menjadi teman yang afdol.
Akhir pekan ini mungkin alangkah baiknya kita membahagia buah hati. Mengingat ada agenda untuk anak-anak yang akan diselenggarakan hari Minggu nanti. Momen itu sangat tepat untuk menyenangkan mereka. Sewa mobil murah Yogyakarta selalu hadir untuk mendukung kebahagiaan mereka.
Pergelaran bertajuk Kids of The Day akan hadir di tengah-tengah kita hari Minggu, 24 Juni 2018 nanti di Ballroom Yogyakarta Marriott Hotel. Acara tersebut akan diisi dengan aktivitas bazar dan kompetisi yang akan mengasah keterampilan anak-anak. Kita yang ingin berkunjung ke sini bersama keluarga bisa membeli tiket melalui website www.tuantiket.com.
Kita yang akan berkunjung ke sini segera pastikan transportasi andalan bersama Alif Transport. Mari di-booking dari sekarang supaya persiapan semakin matang. Sembari menunggu proses transaksi selesai, mari kita nikmati lanjutan cerita folklore berikut ini.
Sampai di sana Mardan dibesarkan sama orang kaya Mardan masih kecil belum tahu apa-apa bahasanya masih bahasa daerahnya Batak Toba, Bahasa Indonesia sedikitpun dia tidak tahu, pembantunya mengerti dengan bahasa daerah Mardan. Pembantunyalah yang mengajari dia berbahasa Indonesia, menulis dan membaca.
Setelah sepuluh tahun dia merantau belum pernah pulang ke kampung halamannya, bahkan ia sudah lupa dengan ibu dan adiknya di kampung. Ibunya kepikiran terus dengan keadaan Mardan hati ibu bertanya-tanya kepada dia tidak ada kabar atau tanda-tanda akan pulang.
Suatu hari ibu dan adiknya bertekat untuk menyusul Mardan ke Tanjung Balai, di perjalanan jumpalah mereka dengan dua orang asing yang membawa Mardan sepuluh tahun yang lalu. Kemudian orang asing tersebut membawa ibu dan adiknya ke rumah Mardan, sampai di rumah Mardan tidak ada hanya istri dan pembantunya saja. Orang asing tersebut mengatakan kepada istri Mardan bahwa itu adalah ibunya, mereka disuruh masuk ke dalam rumah, Mardan sudah diangkat menjadi pemimpin perusahaan bisnis ikan di Tanjung Balai.
Tidak lama kemudian pulanglah Mardan ke rumah, ia melihat seorang ibu dan adik sedang duduk di meja makan, ia marah besar karena melihat seorang ibu miskin, bau dan memakai baju seribu tempelan. Dia bertanya kepada istrinya, mereka siapa? lho bukannya ini ibunya abang jawab istrinya. Mardan tidak mengakui kalau itu adalah ibunya, sang ibu dan adik sedang makan kemudian nasi itu dibuang Mardan ibu dan adiknya diusir seperti mengusir binatang.
Bersambung [2]