Pulau Pengantin Seromantis Sewa Mobil Pengantin
Anda ingin resepsi pernikahan? Sewa mobil pengantin Alphard murah solusinya. Ini merupakan salah satu mobil mewah yang sangat tepat untuk hari pernikahan anda. Perjalanan anda ke gedung pernikahan akan semakin berkelas dengan menyewa mobil ini. Walaupun demikian, harganya tetap murah. Anda cukup mengeluarkan dana Rp 2.500.000.
Sewa mobil pengantin Jogja memang murah. Harga yang kami berikan ini sudah termasuk BBM dan sopir. Harga sewa tersebut untuk full day. Walaupun anda melakukan resepsi pernikahan di sekitar Kota Jogja seperti Magelang maupun Klaten. Sewa mobil pengantin Jogja tetap menjadi solusi terbaik untuk hari pernikahan anda. Harga murah tetapi penampilan berkelas.
Solusi mobil pengantin ada di tangan anda. Rencanakanlah dengan matang demi hari terindah dalam hidup anda. Sembari memikirkan mobil pilihan untuk hari pengantin anda, mari nikmati lanjutan kisah Pulau Pengantin ini.
Lantunan melodi secara perlahan mengusik konsentrasiku. Melodi yang damai dan indah bergelut di udara hingga menyelinap sedikit demi sedikit ke liang indra pendengaranku. Kulayani dan kuresapi. Pikiranku pun mulai terfokus pada melodi itu. Dua jenis melodi indah saling bergantian.
”Sungguh hal yang sangat aneh. Bunyi apa ini? Sungguh melodi yang sangat indah. Bukankah melodi itu hasil dari alat musik talempong dan gong yang bersatu padu? Lalu kenapa juga ada melodi yang berasal dari piano? Di mana aku sekarang? Apakah di alam mimpi?” hatiku dihantui pertanyaan.
Aku resapi lebih mendalam dan kulirik orang-orang yang ada di sekelilingku. Mereka begitu asyik dengan kegiatan masing-masing. Bermain pasir, berfoto-foto, bercanda tawa, dan sebagainya. Mereka kelihatannya tidak mendengarkan apa yang aku dengar. Sebuah tanda tanya semakin mencuat.
Otakku pun mulai berputar. Aku merasakan berada pada sebuah pesta perkawinan yang megah mendengarkan melodi talempong dan gong tersebut. Lalu saat melodi itu bergantian dengan bunyi piano, aku merasa sedang berada pada pertunjukan seni. Aku pun ingin berdansa mengikuti melodi yang dihasilkannya. Sungguh hal yang sangat aneh.
”Suara talempong dan gong itu biasanya dimainkan pada acara upacara adat perkawinan orang Minangkabau. Lalu bagaimana dengan melodi yang berasal dari piano itu?” Kecamuk hatiku tak mampu menjawab semuanya.
Kakiku pun mulai melangkah secara perlahan. Mencoba mencari sumber melodi itu berasal. Mungkin saja ada acara pesta perkawinan di sekitar pantai ini.
Berjalan dengan perlahan sambil meresapi bunyi-bunyian yang terus menyusup ke liang indra pendengaranku.
”Aneh, dari mana melodi itu berasal? Aku sudah menelusuri pantai ini, tetapi volume melodi yang kudengar tidak berubah. Dari awal aku mendengarnya hingga lelah menyusuri pantai ini, masih sama persis dengan volume awal yang kudengar.”
Mataku tertuju pada seorang laki-laki tua yang duduk menjaga perahunya. Kelihatannya dia bukan seorang nelayan. Tampak dari perahu yang dijaganya. Kelihatannya laki-laki itu salah satu penduduk di sekitar pantai yang menawarkan jasa membawa wisatawan berkunjung ke pulau seberang. Langkah kaki pun membawaku ke sana.