Sewa Mobil Pick Up Trendi Tahun Ajaran Baru Ala Mahasiswa
Sewa mobil pick up solusi cerdas saat awal tahun ajaran baru ini. Awal tahun baru memang identik dengan pindah kos bagi mahasiswa lama atau mencari kosan bagi mahasiswa yang baru saja memasuki perguruan tinggi. Apa pun kondisinya sewa mobil pick up pasti kita butuhkan untuk mengangkut barang dari kosan lama ke kosan yang baru. Apalagi bagi kita yang menyewa kamar kosan kosongan, barang bawaan pindahan kosan pastinya sangat banyak dan tentunya membutuhkan sewa mobil pick up.
Sewa mobil pick up bisa kita dapatkan di Alif Transport. Tarif sewa mobil ini di tempat rental mobil ini sungguh murah. Kita cukup mengeluarkan budget Rp 200.000 untuk sewa mobil pick up AC dengan durasi 12 jam. Tarif sewa mobil pick up tersebut hanya bisa didapatkan di Alif Transport.
Kita yang sedang mencari sewa mobil pick up, mari segera menghubungi customer service kami. Setelah itu, kita pastinya bisa mendapatkan sewa mobil pick up dengan harga yang sesuai dengan keinginan. Sembari menunggu proses transaksi booking mobil pick up selesai, mari kita nikmati lanjutan kisah dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka berikut ini.
Karena Mamakmu ini sudah bertahun-tahun tinggal menjadi orang gajiannya, tetapi kemudian telah dipandangnya saudara kandung, telah berat hati mamak hendak meninggalkan rumah ini. Mamak tidak hendak kembali lagi ke Bulukumba. Tidak sampai hati mamak meninggalkan ayahmu mengasuhmu. Takut terlambat dia pergi ke mana-mana mencari sesuap pagi sesuap petang.
Beberapa bulan setelah ibumu meninggal dunia, sudah mamak suruh dia kawin saja dengan perempuan lain, baik orang Mengkasar atau orang dari lain negeri. Dia hanya menggelang saja, dia belum hendak kawin sebelum engkau besar, Udin. Pernah dia berkata: Separo dari hatinya dibawa ibumu ke kuburan, dia tinggal di dunia ini dengan hati yang separo lagi. Betapa dia takkan begitu, ia cinta kepada ibumu. Dia orang jauh, orang Padang, lepas dari buangan karena membunuh orang. Hidup 12 tahun dalam penjara telah menyebabkan budinya kasar, tidak mengenal kasihan, tak pernah kenal akan arti takut, walau kepada Tuhan sekalipun. Dia keluar dari penjara, nenekmu Daeng Manippi menyambutnya, dan dikawinkan dengan ibumu. Ibumulah yang telah melunakkan kekerasan ayahmu, ibumulah yang telah mengajarnya menghadapkan muka ke qiblat, meminta ampun kepada Tuhan atas segenap kesalahan dan dosanya.
Bersambung [15]