Sewa Mobil Yogyakarta Transportasi Tepat ke Rumah Camer
Sewa mobil Yogyakarta dapat digunakan kapan saja dan ke mana saja. Mengingat sebentar lagi momen Idul Fitri 1439 H, sewa mobil Yogyakarta tentunya bisa kita manfaatkan untuk menikmati momen lebaran tersebut. Kita yang ingin silahturahmi ke rumah calon mertua dan bingung dengan transportasi yang hendak digunakan, sewa mobil Yogyakarta solusi yang sangat tepat.
Sewa mobil Yogyakarta untuk momen lebaran ini hendaknya kita booking dari sekarang. Para konsumen sudah banyak yang antre untuk mendapatkan sewa mobil Yogyakarta tersebut. Mengingat persediaannya terbatas dan permintaan sangat banyak, kondisi ini berpotensi kita tidak kebagian sewa mobil Yogyakarta untuk lebaran. Kalau hal ini terjadi, rencana untuk tampil maksimal saat silahturahmi ke rumah calon mertua bisa gagal total.
Sewa mobil Yogyakarta berpotensi untuk antre saat kita memesannya. Kondisi ini mengharuskan kita untuk menghibur diri supaya tidak bosan menunggu. Jika ingin menghibur diri, melanjutkan kisah drama Pelacur dan Sang Presiden adalah pilihan yang sangat tepat. Mari kita nikmati lagi kisah tersebut dengan saksama.
Perdagangan pekerja sex anak-anak dibawah umur yang terjadi di Indonesia umumnya adalah penipuan oleh para agen pekerja, baik yang beroperasi secara legal dan illegal, termasuk penculikan. Korbannya adalah masyarakat di desa-desa yang miskin dan kurang berpendidikan untuk dikirim ke kota-kota besar dipekerjakan sebagai pekerja seks komersil. Setidaknya 30% dari para pekerja seks perempuan di Indonesia berusia dibawah 18 tahun hingga berusia 10 tahun. Mereka dikelabui dan dipaksa terlibat dalam pelacuran. Diperkirakan terdapat 100.000 perempuan dan anak-anak yang diperdagangkan setiap tahunnya, kebanyakan sebagai pekerja seks komersial di Indonesia dan luar negeri.
KONSEP & SINOPSIS
Pentas Jamila & Sang Presiden terdiri dari dua pentas di atas satu panggung pertunjukan. Di panggung, dua cerita (masa kini dan masa lalu) berjalan silih berganti, kadang parallel. Orang-orang dekat, yang mengenal betul konsep pertunjukan-pertunjukan saya terkejut menyaksikan konsep Pelacur & Sang Presiden.“Jamila & Sang Presiden” yang sangat berbeda dengan konsep naskah-naskah saya terdahulu.
Tiga tahun menjadi Pejabat Kesenian ( Ketua Umum DKJ), saya secara tegas menahan diri untuk tidak berkarya. Saya bangga pada diri saya dan Satu Merah Panggung bisa patuh pada keputusan itu. Sebuah keputusan berat yang membuat saya mengalami kehausan yang panjang. Menghadapi proses Jamila & Sang Presiden saya seperti kembali ke rumah kreatifitas saya, dimana fantasi-fantasi saya bisa dengan merdeka bergerak. Saya
tidak pernah merasa bersalah mengomentari perilaku para anggota DPR yang tidak bermutu atau mengecam kebijakan-kebijakan pemerintah yang menyimpang. Tapi menuangkan dalam sebuah karya kesedihan dan kemarahan saya atas apa yang terjadi di Negeri ini, bagi saya adalah puncak kebahagiaan dan kepada para pembuat kebijakan di negeri inilah sesungguhnya karya ini saya alamatkan.
Cerita “Jamila & Sang Presiden” dimulai ketika Jamila, 26 tahun, seorang Pelacur, menyerahkan diri pada kepolisian, mengaku telah membunuh seorang Pejabat Negara yang menjadi langganannya. Untuk perbuatannya itu dia kemudian dijatuhi hukuman mati. Sebelum dieksekusi, permintaan terakhir Jamila bukan bertemu Ibu atau Ayahnya. Dia meminta untuk dipertemukan dengan Presiden dan seorang ulama tersohor, membuat masyarakat semakin marah.
Bersambung [4]