Sewa Motor di Jogja Harga Spesial Ramadan Penuh Berkah
Sewa motor di Jogja semakin murah saat awal bulan Ramadan tahun ini. Jika bulan lainnya kita mendapatkan harga sewa motor di Jogja Rp 50.000 untuk durasi 24 jam, saat ini tarifnya hanya Rp 40.000. Bagaimana dengan penawaran yang diberikan? Sungguh murah bukan?
Sewa motor di Jogja yang semakin murah ini sungguh sayang kalau diabaikan begitu saja. Kita yang masih betah ngabuburit di kosan, mari lakukan perubahan. Segeralah keluar dari peradaban kosan dan datang ke sewa motor di Jogja. Setelah itu, lakukanlah ngabuburit istimewa di kota nan istimewa ini.
Sewa motor di Jogja yang mesti kita datangi ialah Alif Transport. Sewa motor di Jogja ini yang dapat memberikan harga sewa motor di Jogja yang semakin murah. Alamat sewa motor di Jogja itu di Jalan Kaliurang KM 5,2 D3A Karangwuni, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sewa motor di Jogja semakin asyik kita nikmati sembari menikmati kisah Nurani dalam naskah drama berjudul Nurani. Naskah drama tersebut merupakan karya Wisran Hadi. Penasaran dengan lanjutan kisahnya? Mari kita lanjutkan membacanya.
BU HAJI:
(Mendapatkan Nurani yang tak sadarkan diri)
Ini dia!
BU KEPALA:
O, iya. Kita malah memanggil ke mana-mana.
BU DOSEN:
Padahal dia di sini.
BU KEPALA:
Bangunkan dia.
BU DOSEN:
Nurani! Nurani! Jangan tidur. Bantuan untukmu telah datang.
BU HAJI:
Nurani. Bangun. Kami telah kumpulkan dana untuk melepaskan ikatanmu.
BU KEPALA:
Nurani. Dengarkan kami. Kami telah memperjuangkan nasibmu. Bangunlah. Jangan lupa berterima kasih padaku.
Nurani tidak bergerak.
BU KEPALA:
Apa dia sedang mimpi?
BU HAJI:
Tidak mungkin wanita mimpi di siang bolong.
BU KEPALA:
Mungkin saja. Wanita yang terikat selalu mimpi kebebasan.
KETIGANYA:
Nurani!
Nurani!
Nurani!
Ketiganya meraba tubuh Nurani.
BU DOSEN:
Dingin.
BU HAJI:
Dia telah mati.
BU KEPALA:
Mati? Kok bisa mati, ya?
BU DOSEN:
Kita harus panggil polisi.
BU HAJI:
Jangan. Nanti kita dituduh sebagai pembunuh.
BU KEPALA:
Tenang saja. Tenang. Jangan gelisah.
BU HAJI:
Tenang bagaimana? Aku takut sekali.
BU KEPALA:
Tenang saja. Tidak seorangpun yang berani menuduh kita membunuh Nurani.
BU HAJI:
Kok begitu?
BU DOSEN:
Iya dong. Suaminya kan seorang Kepala.
BU KEPALA:
Benar. Tidak wajar bila seorang isteri Kepala dituduh yang bukan-bukan.
BU HAJI:
Bu Kepala tentu saja tidak akan dituduh karena jabatan suami sebagai Kepala. Tapi saya?
BU KEPALA:
Bila suami saya melindungi saya berarti juga melindungi teman-teman saya, asal…
BU HAJI:
Asal apa, Bu Kepala.
BU KEPALA:
Jangan terlalu banyak tanya tentang uang proyek ini. Sesama temankan harus saling tenggang rasa. Ya kan?
BU HAJI:
Tapi dana itu kita kumpulkan untuk kemanusiaan. Untuk Nurani. Untuk wanita-wanita miskin.
BU KEPALA:
(Marah sekali) Bu Haji mau selamat atau tidak?
BU HAJI:
Selamat Bu Kepala. Hindarkan saya dari tuduhan pembunuhan ini.
BU KEPALA:
Kalau mau selamat, jangan banyak cincong!
(Menyulut rokok dan berkemas hendak pergi)
BU DOSEN:
Bu Kepala mau ke mana?
BU KEPALA:
Ke Paris!
BU HAJI:
Ke Paris? Mau apa?
BU KEPALA:
Shopping! (ke luar)
BU HAJI:
Oh…
Bersambung [13]