Tarif Rental Mobil Jogja Hampir Sepekan Sudah Kembali Normal
Tarif rental mobil Jogja pastinya relatif murah apalagi sudah hampir sepekan ini harganya kembali normal. Sudah sepekan tarif rental mobil Jogja keluar dari zona nyaman Idulfitri. Kita yang sudah menunggu tarif rental mobil Jogja kembali normal sejak kemarin, mari segera di-booking. Setelah itu, selamat menikmati istimewa Kota Jogja.
Tarif rental mobil Jogja yang paling murah ialah mobil avanza dan xenia. Tarif rental mobil tersebut hanya Rp 225.000. Saat kita memiliki budget yang pas-pasan, salah satu mobil ini sangat direkomendasikan untuk menemani jalan-jalan di kota nan istimewa. Kita sudah bisa mengendarai mobil tersebut selama 12 jam. Tarif tersebut hanya berlaku untuk mobil avanza dan xenia yang lama. Kalau menginginkan mobil avanza atau xenia yang baru, kita cukup menambahkan budget senilai Rp 25.000.
Tarif rental mobil Jogja yang murahnya semakin membuat kecanduan ini hanya ada di Alif Transport. Alif Transport merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tour and travel dan sangat akhrab dengan kalangan mahasiswa di Jogja. Inilah sebabnya tarif rental mobil di tempat tersebut sangat murah. Kita yang menginginkan rental mobil di sini segera hubungi customer service kami. Sembari menunggu proses transaksi selesai, mari kita nikmati kisah folklore berikut ini.
Pasia Laweh
Seseorang yang bernama Tapak Inai ingin membuat rumah untuk keluarganya kemudian ia mengumpulkan kayu. Tapak inai meminta kepada tempat keramat agar diturunkan hujan untuk menghanyutkan kayu. Permintaan Tapak Inai terkabul, sehingga hujan turun dan kayu yang telah hanyut dibawa arus sungai, menurut cerita kayu tersebut diikat dengan sehelai rambut Tapak Inai. Di pagi harinya Tapak Inai dan suaminya menelusuri sungai dengan membawa dua bungkus nasi. Mereka mencari kayu yang dihanyutkan itu dan setelah ditemukan nanti maka di sanalah mereka akan mendirikan rumah di tempat terdamparnya kayu tersebut.
Setelah seharian menelusuri sungai, maka mereka menemukan kayu yang dihanyutkan tersebut di sebuah tempat yang luas berbatu-batu dan berpasir yang berukuran sedang. Daerah ini mereka sebut Pasia Laweh karena sejak dari hulu sungai, mereka baru menemukan sebuah tempat yang luas dan berpasir. Hingga mereka menyebut tempat ini Pasia Laweh dan sampai sekarang masih popular dengan nama tersebut.
Bapak Syafriandi mendapatkan cerita ini secara turun temurun dari neneknya. Jika orang mau mendengarnya maka ia akan mengetahui tentang cerita ini, namun ada juga yang menganggap cerita ini hanya dongeng belaka.
Saya mengklasifikasikan cerita rakyat ini ke dalam legenda, walaupun kata bapak Syafriandi ada yang menganggapnya dongeng. Hal ini dikarenakan lebih banyak orang yang meyakini cerita ini terjadi, daripada yang menganggap cerita ini hanya dongeng, dan menurut bapak Syafriandi cerita ini merupakan sebagai satu kejadian yang sungguh-sungguh benar terjadi.
Adyatia Agung Pradita